Sentani, Dinas Pendidikan – Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 (SMPN 2) Sentani mengadakan pentas budaya etnik Nusantara untuk memperingati hari jadi yang ke- 44 tahun, Kamis, 16 Februari 2023.
Bertemakan “Dies Natalis” kegiatan tersebut berlangsung di Halaman SMPN 2 Sentani. Berbagai macam pentas seni pun tampil pada acara tersebut, semisal tari, musik, kuliner dan fashion show dari pakaian adat berbagai etnik Nusantara seperti Bugis, Makassar, Toraja, Papua Pegunungan, Papua Pantai, Maluku, Bali, Jawa-Sunda, Batak, NTB-NTT.
Kepala SMPN 2 Sentani Kelasina Yanggroserai mengatakan, kegiatan ini memang rutin setiap tahun mereka adakan. Bahkan di tahun lalu yang masih dalam suasana pandemi Covid-19, pada tahun 2021 maupun 2022 tetap terselenggara.
Kegiatan ini merupakan acara memperingati hari berdirinya SMPN 2 Sentani yang diselenggarakan oleh pihak Sekolah bagi peserta didik kelas 9 tahun ajaran 2022/2023.
Perayaan itu diawali dengan pawai Nusantara oleh siswa-siswi kelas VII, VIII dan IX, yang dihadiri oleh Sekda Kabupaten Jayapura Dr. Hana S. Hikoyabi, M.Kp., Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura Eqberth C. Kopeuw, sejumlah Kepala OPD, seluruh orang tua siswa dan tamu undangan lainnya.
Dalam HUT ke- 44 ini digelar pentas budaya dengan menampilkan ekstrakurikuler tari-tarian dari masing-masing etnik dan kegiatan lainnya. Kegiatan ini juga terlaksana dengan baik.
Kelasina Yanggroserai mengatakan, tujuan kegiatan pentas budaya ini untuk merajut kebhinekaan dalam kesatuan menuju Kabupaten Jayapura yang terdepan di Provinsi Papua.
“Jadi kami ingin merajut, ya kalau merajut itu kan dari benang-benang yang disambung-sambung hingga menjadi sebuah tas Noken. Sehingga kalau tas Noken ini dipakai kelihatan indah,” ujarnya ketika menjawab pertanyaan wartawan disela-sela kegiatan tersebut, Kamis, 16 Februari 2023.
Pentas budaya adalah memberikan ruang bagi siswa-siswi untuk mengekspresikan minat dan bakat yang dimilikinya. Memberikan ruang untuk mempererat persaudaraan bagi seluruh siswa-siswi. Memberikan ruang bagi siswa-siswi sebagai sarana hiburan dan melepas kejenuhan belajar, serta memberikan ruang bagi siswa-siswi untuk memupuk semangat antar kelas.
“Jadi dari berbeda-beda ini, saya berpikir kalau kita menjadi satu akan indah terlihat seperti tas Noken ini,” ucapnya.
Lanjut Kelasina mengatakan, bahwa usia 44 tahun bukanlah usia yang muda lagi. “Di usia yang sangat matang ini bagi sebuah lembaga pendidikan dalam menorehkan berbagai prestasi, baik akademik maupun non akademik ditingkat kabupaten, provinsi dan nasional, serta beragam hal menjadi sejarah dan bukti bahwa kita semua bisa dan terus akan berusaha untuk lebih baik ke depannya agar menjadikan Kabupaten Jayapura ini terdepan di Papua,” ujarnya lagi.
“Harapannya, di HUT yang ke-44 ini, semoga semakin sukses dalam membentuk peserta didik yang religius, berprestasi dan berbudaya lingkungan sesuai dengan visi dan misi sekolah,” tambah Kelasina.
Pihaknya mengapresiasi rangkaian acara yang didukung dan disupport penuh oleh orang tua siswa. “Kegiatan ini melibatkan semua orang tua siswa dan anak-anak kita ini latihan kurang lebih hampir tiga bulan untuk menyiapkan kegiatan ini. Apalagi pihak orang tua siswa terus lakukan koordinasi dan rapat-rapat hingga acara terlaksana hari ini,” ujarnya.
“Melalui kegiatan ini, kami harap seluruh siswa bisa lebih kompak lagi dan tetap bersatu dalam meraih prestasi yang baik demi masa depan mereka tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya,” harap Kelasina Yanggroserai diakhir wawancaranya.